A.MPN

MPN adalah singkatan dari Most Probability Number yaitu perkiraan terdekat jumlah kuman atau menghitung perkiraan perolehan golongan Coli Form dan Coli Tinja. Banyaknya kuman golongan Coli Form dan kuman golongan Coli Tinja dihitung berdasarkan MPN indeks, yaitu perkiraan terdekat jumlah kuman Coli Form dan Coli Tinja per 100 ml contoh air. Pemeriksaan MPN memiliki 3 tahapan tes yakni uji perkiraan (Lactose Broth/ LB), tes penegasan (Briliant Green Lactose Broth/ BGLB) dan uji pelengkap (Eosin Methylen Blue/ EMB/Endo Agar).

Cara perhitungan MPN adalah sebagai berikut :
Perhatikan dan hitung jumlah tabung yang positif dan negatif dari uji perkiraan, uji penegasan, dan uji lengkap biasanya pada tabung-tabung tersebut dilakukan pengenceran dan porsi, maka MPN dapat dibaca secara langsung pada tabel.
Coli Form yaitu bakteri golongan Coli yang biasanya ditunjukan oleh adanya pembentukan gas di dalam media BGLB pada suhu 45 0C. Eischeria Coli yaitu bakteri Coli Tinja artinya bakteri Coli yang berasal dari faeces langsung, dimana pada pemeriksaan MPN ditunjukan oleh adanya pembentukan gas di dalam media BGLB pada suhu 45 0C.

Pada prinsipnya pemeriksaan MPN adalah ditanam di dalam lactose, yang positif gas dipindahkan ke dalam BGLB, yang positif gas dibaca pada tabel MPN, atau dilanjutkan uji pelengkap dengan menanam di media Endo Agar/ EMB yang menunjukan warna metalik (tersangka E.Coli) dipastikan dengan uji indol, citrate, metyldeel, motility, specimen/ sampelnya makanan, minuman dan air.

B.ANGKA KUMAN

TPM (tempat pengolahan makanan) seperti restaurant, rumah makan, dan sebagainya harus memperhatikan penyehatan makanan dan minuman yang akan disajikan dan di konsumsi. Penggunaan alat makan menjadi perhatian dalam pengolahan makanan untuk mengetahui angka koloni kuman yang terdapat pada alat makan, untuk itu di perlukan uji mikrobiologis. Uji mikrobiologis merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan simpan makanan, juga dapat digunakan sebagai indicator sanitasi makanan / indicator keamanan makanan.
Uji mikrobiologis memiliki ketentuan nilai kebersihan dihitung dengan angka –angka sebagai berikut :
1. Angka total kuman sebanyak-banyaknya 100 cm2 dari permukaan alat yang diperiksa
2. Angka E.colly 0/cm2 harus dari permukaan alat yang diperiksa

C. PEMERIKSAAN BAKTERI PATOGEN
Pemeriksaan sampel makanan dan minuman prinsipnya sama dengan pemeriksaan pada sampel air. Adapun dilakukan pengujian langsung terhadap adanya bakteri patogen.
a) Pengujian bakteri Coli
Makanan dan minuman bila dikonsumsi harus memiliki bakteri koli (MPN = 0). Pada makanan harus dilakukan pengenceran dengan penambahan akuades atau air garam. Dan pada minuman perlakuanya sama dengan pemeriksaan sampel air.
b) Penanaman pada lempeng agar
Setelah makanan di encerkan dengan cara 10 gr makanan ditambah pengencer hingga perolehanya pengenceran 10 -1. Selanjutnya di buat pengenceran berikutnya disesaikan dengan perkiraan sejauh mana tingkat pencemaran makanan dan minuman oleh bakteri.
Masing-masing penipisan ditanam di media PCA (Plate Count Agar) dan diinkubasi selama 48 jam pada 370.
Angka kuman didapatkan dengan menghitung rata-rata jumlah koloni kuman pada media plate dikalikan dengan penipisannya dalam satuan pergram ( makanan) atau per ml ( minuman).

c) Pengujian Langsung adanya bakteri Patogen
Perlakuan ini dikenal sebagai identifikasi dan determinasi bakteri yang dilakukan tahap demi tahap.
Tahap Permulaan :
Bakteri yang sudah diisolasi dan dibiakan secara murni dilakukan penelitian memperoleh tanda-tanda luar (morfologi luar).
Tahap Kedua :
Pengujian Kemampuan Fisiologis ( metabolisme ) bakteri, seperti kemampuan menggunakan karbohidrat, hidrolisis lemak, peruraian protein, reduksi macam-macam unsur,dan kemampua biokimiawi lainya.
Tahap Ketiga :
Uji serologis dengan menggunakan anti serum.

Macam Pemeriksaan
1. Angka Kuman
2. MPN Coliform, E. Coli
3. Vibrio Cholera, Vibrio Parahaemolyticus
4. Salmonella dan Shigela
5. Coli Patogen
6. Staphylococus Patogen
7. Clostridium Botulinum
8. Khamir dan Kapang

A. Salmonella

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Bakteria

Filum: Proteobakteria

Kelas: Gamma Proteobakteria
Ordo: Enterobakteriales

Famili: Enterobakteriakceae

Genus: Salmonella
Lignieres 1900

Spesies
S. bongori
S. enterica



Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negative berbentuk tongkat yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne.. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.Bakteri ini diketahui menyebabkan peenyakit infeksi. Dengan gejala umum adalah gejala gastro enteristik akut dengan diarhea dan kram perut yang dibarengi dengan demam mual, muntah dan jarang terjadi kematian.
a. Salmonella typi dan para typi
Hidup dan merusak usus halus, menyerang kelenjar getah bening sekitar usus. Menimbulkan demam febris typheid, typhus abdominalis (perut). Dengan gejala demam tinggi sampai beberapa minggu, penderita juga mengalami toxis oleh endotoxin yang dihasilkan kuman.
b. Salmonella typi murium
Dapat menimbulkan gastro enteristis (muntah berak) ditandai dengan demam tinggi, masa sakitnya hanya 2 - 5 hari. Penybab makanan, minuman, kontak jari masuk mulut.
c. Salmonella Cholerazuis
Kuman ini melalui makanan menimbulkan penyakit pada manusia, yang masuk melalui usus, dapat langsung menyerang organ lain seperti paru – paru, tulang karena kuman ini menyebar keseluruh tubuh, sehingga terjadi gejala panas tinggi.
( H. Anwar. 1984 : 41 )

Shigella

Shigella
Pencemaran air minum dan makanan oleh tinja yang mengandung bakteri shigella dapat menyebabkan endemik dari disentri. Tinja manusia merupakan sumber utama dalam penularan penyakit ini. Shigella merupakan bakteri non motil, gram negatif berbentuk batang dan tidak mempunyai spora, bakteri shigella dapat dibedakan dari salmonella dan uji motilitas dan shigella tidak dapat tumbuh dalam media gelatin dan tidak membentuk hydrogen peroksida. Shigella bersifat dengan bakteri melalui urren aerobic dan dapat tumbuh baik dalam media nutrient agar pada suhu 37 °C. kedua bakteri tersebut dapat mempermentasikan laksa, sehingga dapat tumbuh/hidup pada perairan alam dan sangat jarang dapat bertahan hidup sampai 10 hari shigellosis secara endemik timbul di negara maju pada sekelompok orang.


E.Coli
Pemeriksaan bakteri patogen pada makanan dan minuman
Penyakit bawaan makanan (food born disease) adalah penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung mikroorganisme patogen atau toksin yang dihasilkan mikroba atau bahan berbahaya. Penyebab PBM dapat digolongkan menjadi :
1. PBM yang disebabkan oleh mikroba
a. Bakteri :- bakterinya
– toksin bakteri
b. Jamur, berupa toksin dari jamur
c. Protozoa, contohnya amuba, Entomoeba histolica
d. Parasit, contohnya larva cacing, Trichinella spiralis
e. Virus, contohnya, hepatitis A, polio
2. PBM yang disebabkan oleh bhan kimia
- Bahan kimia alami dari bahan makanan : HCN pada singkong, diosgenin dalam gadung
- Bahan tambahan makanan
- Pestisida
Bakteri patogen pada makanan dan minuman dipersyaratkan jumlahnya 0 gram atau per ml, demikian juga dengan E.coli, sedangkan angka kuman makanan dan minuman dipersyaratkan jumlahnya 100 per gram atau per ml.
Bakteri patogen yang akan dilakyukan pemeriksaan adalah Salmonella, Shigella dan Escherichia coli.
Pengambilan sampel makanan :
1. Seluruh alat yang digunakan dalam keadaan steril
2. Ambil makanan dengan sendok steril, masukan ke wadah steril
3. Masukkan ke termos berisi es
Preparasi sampel makanan
1. Gerus makanan pada mortir yang steril/blender makanan secara steril.
2. Timbang makanan yang telah hancur tadi debanak 1 gram, masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml akuades steril (pengenceran 10 x
3. Kocok, sehingga makanan bercampur dengan akuades, diamkan sehingga bagian padat memisah dan ada di bawah
4. Bagian cair dipipet1ml utuk ditanam di media

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARASITOLOGI

Pencemaran Udara Secara Fisik

Tinjauan Teori Tentang Sanitasi Hotel